Asalamualaikum bagi orang beragama islam, dan selamat datang bagi orang selain beragama islam.
Asa dan Sosiologi
Asa dan Sosiologi
Bentuk-bentuk persaingan :
Persaingan ekonomi : timbul karena terbatasnya
persediaan dibandingkan dengan jumlah konsumen
Persaingan kebudayaan : dapat menyangkut persaingan
bidang keagamaan, pendidikan, dst.
Persaingan kedudukan dan peranan : di dalam diri
seseorang maupun di dalam kelompok terdapat keinginan untuk diakui sebagai
orang atau kelompok yang mempunyai kedudukan serta peranan terpandang.
Persaingan ras : merupakan persaingan di bidang
kebudayaan. Hal ini disebabkan krn ciri-ciri badaniyah terlihat dibanding
unsur-unsur kebudayaan lainnya.
Persaingan dalam batas-batas tertentu dapat mempunyai
beberapa fungsi :
Menyalrkan keinginan individu atau kelompok yang
bersifat kompetitif
Sebagai jalan dimana keinginan, kepentingan serta
nilai-nilai yang pada suatu masa medapat pusat perhatian, tersalurkan dengan
baik oleh mereka yang bersaing.
Sebagai alat untuk mengadakan seleksi atas dasar seks
dan sosial. Persaingan berfungsi untuk mendudukan individu pada kedudukan serta
peranan yang sesuai dengan kemampuannya.
Sebagai alat menyaring para warga golongan karya
(”fungsional”)
Hasil suatu persaingan terkait erat dengan pelbagai
faktor berikut ini ”
Kerpibadian seseorang
Kemajuan : Persaingan akan mendorong seseorang untuk
bekerja keras dan memberikan sahamnya untuk pembangunan masyarakat.
Solidaritas kelompok : Persaingan yang jujur akan
menyebabkan para individu akan saling menyesuaikan diri dalam hubungan-hubungan
sosialnya hingga tercapai keserasian.
Disorganisasi : Perubahan yang terjadi terlalu cepat
dalam masyarakat akan mengakibatkan disorganisasi pada struktur sosial.
Kontraversi (Contravetion)
Kontravensi pada hakikatnya merupakan suatu bentuk
proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian.
Bentuk kontraversi menurut Leo von Wiese dan Howard Becker ada 5 :
1. yang umum meliputi perbuatan seperti penolakan,
keenganan, perlawanan, perbuatan menghalang-halangi, protes,
gangguang-gangguan, kekerasan, pengacauan rencana
2. yang sederhana seperti menyangkal pernyataan orang
lain di muka umum, memaki-maki melalui surat selebaran, mencerca, memfitnah,
melemparkan beban pembuktian pada pihak lain, dst.
3. yang intensif, penghasutan, menyebarkan desas desus
yang mengecewakan pihak lain
4. yang rahasia, mengumumkan rahasian orang, berkhianat.
5. yang taktis, mengejutkan lawan, mengganggu dan
membingungkan pihak lain.
Contoh lain adalah memaksa pihak lain menyesuaikan
diri dengan kekerasan, provokasi, intimidasi, dst.
Menurut Leo von Wiese dan Howard Becker ada 3 tipe
umum kontravensi :
a. Kontraversi generasi masyarakat : lazim terjadi
terutama pada zaman yang sudah mengalami perubahan yang sangat cepat
b. Kontraversi seks : menyangkut hubungan suami dengan
istri dalam keluarga.
c. Kontraversi Parlementer : hubungan antara golongan
mayoritas dengan golongan minoritas dalam masyarakat.baik yang menyangkut
hubungan mereka di dalam lembaga legislatif, keagamaan, pendidikan, dst.
Tipe Kontravensi :
Kontravensi antarmasyarakat setempat, mempunyai dua
bentuk :
1. Kontavensi antarmasyarakat setempat yang berlainan (intracommunity
struggle)
2. Kontravensi antar golongan-golongan dalam satu
masyarakat setempat (intercommunity struggle)
Antagonisme keagamaan
Kontravensi Intelektual : sikap meninggikan diri dari
mereka yang mempunyai latar belakang pendidikan yang tinggi atau sebaliknya
Oposisi moral : erat hubungannya dengan kebudayaan.
Pertentangan (Pertikaian atau conflict)
Pribadi maupun kelompok menydari adanya
perbedaan-perbedaan misalnya dalam ciri-ciri badaniyah, emosi, unsur-unsur
kebudayaan, pola-pola perilaku, dan seterusnya dengan pihak lain. Ciri tersebut
dapat mempertajam perbedaan yang ada hingga menjadi suatu pertentangan atau
pertikaian.
Sebab musabab pertentangan adalah :
·
* Perbedaan antara individu
·
* Perbedaan kebudayaan
·
* Perbedaan kepentingan
·
* Perubahan sosial.
Pertentangan dapat pula menjadi sarana untuk mencapai
keseimbangan antara kekuatan-kekuatan dalam masyarakat. Timbulnya pertentangan
merupakan pertanda bahwa akomodasi yang sebelumnya telah tercapai.
Pertentangan mempunyai beberapa bentuk khusus:
·
Pertentangan pribadi
·
Pertentangan Rasial : dalam hal ini para pihak akan
menyadari betapa adanya perbedaan antara mereka yang menimbulkan pertentangan
· Pertentangan
antara kelas-kelas sosial : disebabkan karena adanya perbedaan kepentingan
· Pertentangan politik : menyangkut baik antara golongan-golongan dalam satu
masyarakat, maupun antara negara-negara yang berdaulat
· Pertentangan yang bersifat internasional : disebabkan
perbedaan-perbedaan kepentingan yang kemudian merembes ke kedaulatan negara
Akibat-akibat bentuk pertentangan
a. Tambahnya solidaritas in-group
b. Apabila pertentangan antara golongan-golongan terjadi
dalam satu kelompok tertentu, akibatnya adalah sebaliknya, yaitu goyah dan
retaknya persatuan kelompok tersebut.
c. Perubahan kepribadian para individu
d. Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia
e. Akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satu pihak
Baik persaingan maupun pertentangan merupakan
bentuk-bentuk proses sosial disosiatif yang terdapat pada setiap masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar