Puisi
adalah salah satu hasil karya sastra yang masih tumbuh dan berkembang
sampai sekarang. Akan tetapi tidak semua orang dapat dengan mudah
memahami apa isi yang terkandung dalam sebuah puisi. Karena puisi
mengkomunikasikan hasil cipta sastra yang terkandung menggunakan bahasa
yang sulit dimengerti. Bahasa puisi tidaklah seperti bahasa sehari-hari.
Memahami puisi dapat dilakukan diantaranya, melalui pemahaman dari cara
pengungkapan isi berupa gambaran penginderaan. Sesuatu yang berhubungan
denagn yang terungkap dalam puisi tersebut.
Hal-hal yang bisa kamu peroleh ketika mendengarkan pembacaan puisi, antara lain :
1. Dapat mengembangkan dan mempertajam rasa keindahan dalam dirimu.
2. Dapat mengembangkan sikap berempati dan bersimpati terhadap orang lain.
3. Dapat memperluas pengetahuan dan pengalaman.
4. Dapat merefleksikan pembacaan puisi dalam berbagai bentuk.
Setelah
mendengarkan pembacaan puisi , dapat diberikan tanggapan. Menanggapi
cara pembacaan puisi berarti memberikan komentar terhadap pembacaan
puisi seseorang. Tanggapan atau komentar tersebut dapat berupa kritikan,
masukan, penilaian, ataupun pujian. Sebelum memberikan tanggapan
terhadap pembacaan puisi, alangkah baiknya kamu memahami aspek-aspek
yang baik dalam pembacaan puisi. Sehingga dalam menanggapi kamu dapat
memberikan penilaian nama hal yang sudah baik dan tepat serta nam hal
yang masih kurang.
Hal yang dapt ditanggapi dalam pembacaan puisi meliputi hal berikut.
1.
Penerangan unsur irama dalam pembacaan sebuah puisi dapat diartikan
sebagai pengolahan nada yang menyangkut tinggi rendah dan panjang
pendeknya nada. Berkaitan dengan irama, seorang pembaca puisi harus
sadar akan kekuatan napas dan jangkauan vokal yang di miliki.
2. Unsur mimik dan ekspresi dalam pembacaan puisi berkaitan dengan raut wajah dan gerak tubuh.
3.
Penerapan unsur kinesik (bisikan) dalam pembacaan puisi dapat
diterapkan pada kata-kata yang bersifat tanya, keluhan, atau penekanan.
4. Volume suara dalam pembacaan dapat menjakau seluruh pendengar, tidak terkesan dipaksakan, jelas, dan mantap.
5. Penghayatan terhadap puisi dangan pemahaman tema atau isi puisi tersebut.
Jumat, 25 April 2014
menulis kreatif puisi berdasarkan pengalaman
Puisi
merupakan salah satu ungkapan perasaan. Ungkapan perasaan bisa melalui
kebanggaan, kekaguman, kekecewaan, kekesalan, dan lain-lain. Unsur
imajinasi akan dapat mewarnai bentuk puisi menjadi lebih indah.
Sedangkan keindahan puisi itu sendiri terbangun dari diksi, nada, irama,
bahkan kinesiknya.
Menulis puisi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Sebagaimana telah kamu ketahui, bahkan puisi dapat ditulis berdasarkan pengalaman-pengalaman yang telah dialami. Pengalaman yang menyedihkan, membahagiakan, mengecewakan, menyenangkan, dan sebagainya dapat kamu jadikan sebagai bahan inspirasi untuk menulis puisi. Dengan begitu dapat di simpulkan bahwa penulis puisi itu sangatlah mudah karena berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Meskipun tidak ada teoripenciptaan puisi, puisi memiliki perasaan yang bersifat umum, meliputi badan puisi, bahasa, bentuk ekspresi puisi, dan pengembangan bahan. Ada sebelas unsur dalam penulisan puisi, yaitu diksi, pengimajian, kata konkret, majas, versifikasi (meliputi rima, ritma, dan metrum), tipografi, sarana retorika, tema, nilai rasa, nada atau sikap penyair terhadap puisi, dan amanat.
Kemampuan menulis puisi sebenarnya termasuk jenis keterampilan. Seperti keterampilan lain, untuk mampu menulis puisi kita perlu berlatih. Berikut merupakan langkah awal dalam berlatih menulis puisi.
1. Menentukan tema yang akan diangkat dalam puisimu.
2. Sebelum memulai menulis, bebaskanlah hatimu dari segala macam rasa takut yang selam ini menghantui. Takut salah, taku tidak berbobot, takut dilecehkan, dan sebagainya.
3. Tulislah semua kata-kata yang muncul dibenakmu yang terkait dengan tema tersebut. Dalam tahap ini, kamu tidak perlu merisaukan penggunaan diksi.
4. Setelah kamu rasa cukup atau selesai, mulailah kamu cermati : keindahan diksi, perimaan, urutan, keserasian bait, dan unsur-unsur puisi lainnya (metafora, citraan, simbol, mitos, tema, dan amanat)
Menulis puisi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Sebagaimana telah kamu ketahui, bahkan puisi dapat ditulis berdasarkan pengalaman-pengalaman yang telah dialami. Pengalaman yang menyedihkan, membahagiakan, mengecewakan, menyenangkan, dan sebagainya dapat kamu jadikan sebagai bahan inspirasi untuk menulis puisi. Dengan begitu dapat di simpulkan bahwa penulis puisi itu sangatlah mudah karena berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Meskipun tidak ada teoripenciptaan puisi, puisi memiliki perasaan yang bersifat umum, meliputi badan puisi, bahasa, bentuk ekspresi puisi, dan pengembangan bahan. Ada sebelas unsur dalam penulisan puisi, yaitu diksi, pengimajian, kata konkret, majas, versifikasi (meliputi rima, ritma, dan metrum), tipografi, sarana retorika, tema, nilai rasa, nada atau sikap penyair terhadap puisi, dan amanat.
Kemampuan menulis puisi sebenarnya termasuk jenis keterampilan. Seperti keterampilan lain, untuk mampu menulis puisi kita perlu berlatih. Berikut merupakan langkah awal dalam berlatih menulis puisi.
1. Menentukan tema yang akan diangkat dalam puisimu.
2. Sebelum memulai menulis, bebaskanlah hatimu dari segala macam rasa takut yang selam ini menghantui. Takut salah, taku tidak berbobot, takut dilecehkan, dan sebagainya.
3. Tulislah semua kata-kata yang muncul dibenakmu yang terkait dengan tema tersebut. Dalam tahap ini, kamu tidak perlu merisaukan penggunaan diksi.
4. Setelah kamu rasa cukup atau selesai, mulailah kamu cermati : keindahan diksi, perimaan, urutan, keserasian bait, dan unsur-unsur puisi lainnya (metafora, citraan, simbol, mitos, tema, dan amanat)
membaca memindai tabel / diagram
Sebuah informasi dalam media cetak,
tidak selalu berwujud bacaan saja. Kadang kala bacaan tersebut disertai
juga dengan diagram atau tabel untuk memperjelas informasi. Jika kalian
dapat ingin memahami informasi tersebut secara utuh, maka kalian harus
dapat membaca tabel atau diagram tersebut dengan benar.
Membaca memindai adalah kegiatan membaca untuk menemukan informasi dari bacaan secara cepat dan tepat. Tabel adalah daftar berisi sejumlah besar data informasi yang biasanya berupa kata-kata dan bilangan yang tersusun secara bersistem urut ke bawah dalam lajur atau deret tertentu. Sedangakan diagram merupakan sketsa untuk menunjukkan atau menerangkan sesuatu. Data disampaikan melalui gambar, antara lain diagram gambar, diagram lingkaran, diagram garis, diagram batabg, daln lain-lain.
1. Cara Membuat Tabel
a) Membaca judul tabel terlebih dahulu.
b) Membaca bagian-bagian dalam kolom tabel.
c) Membaca bagian-bagian dalam baris tabel.
d) Membuat kesimpulan berdasarkan isi tabel.
2. Cara Membuat Diagram
a) Membaca judul diagram.
b) Membaca informasi/data dalam diagram.
c) Mengajukan pertanyaan tentang isi diagram.
d) Membuat simpulan isi diagram berdasarkan jawaban pertanyaan tentang diagram.
Membaca memindai adalah kegiatan membaca untuk menemukan informasi dari bacaan secara cepat dan tepat. Tabel adalah daftar berisi sejumlah besar data informasi yang biasanya berupa kata-kata dan bilangan yang tersusun secara bersistem urut ke bawah dalam lajur atau deret tertentu. Sedangakan diagram merupakan sketsa untuk menunjukkan atau menerangkan sesuatu. Data disampaikan melalui gambar, antara lain diagram gambar, diagram lingkaran, diagram garis, diagram batabg, daln lain-lain.
1. Cara Membuat Tabel
a) Membaca judul tabel terlebih dahulu.
b) Membaca bagian-bagian dalam kolom tabel.
c) Membaca bagian-bagian dalam baris tabel.
d) Membuat kesimpulan berdasarkan isi tabel.
2. Cara Membuat Diagram
a) Membaca judul diagram.
b) Membaca informasi/data dalam diagram.
c) Mengajukan pertanyaan tentang isi diagram.
d) Membuat simpulan isi diagram berdasarkan jawaban pertanyaan tentang diagram.
pengertian wawancara
Wawancara adalah suatu kegiatan tanya
jawab dengan seseorang untuk meminta keterangan atau pendapatnya tentang
suatu hal. Wawancara diperlukan untuk mengumpulkan informasi sebagai
bahan penyusunan suatu tulisan atau laporan.
Hal-hal penting yang disampaikan narasumber dalam wawancara merupakan pokok-pokok informasi yang terdapat dalam proses wawancara tersebut. Tidak semua yang disampaikan narasumber merupakan hal-hal yang bersifat penting. Hal ini dikarenakan terkadang dalam proses wawancara seorang pewawancara menyelipkan pertanyaan-pertanyaan ringan yang tidak bersifat substansi sebagai selingan dalam wawancara. Dalam hal ini, pokok-pokok informasi yang disampaikan narasumber biasanya merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan perihal yang dibidangi narasumber serta tema yang dibicarakan.
Untuk memperoleh hal-hal penting dari wawancara, kita bisa mencarinya dengan menentukan kalimat utama dari setiap jawaban yang diberikan oleh narasumber. Selain itu, kita juga bisa menggunakan rumus 5W + 1H yaitu what (apa), who (siapa), where (di mana), when (kapan), why (mengapa), dan how (bagaimana).
Contoh :
Dengarkan pembacaan teks wawancara berikut !
Pewawancara : “Menurut pengamatan Bapak, bagaimanakan tingkat kesadaran pengguna jalan raya dalam menaati peraturan-peraturan yang ada ?”
Narasumber : “Tampaknya tingkat kedisiplinan para pengguna jalan di sini belum bisa dikatakan patuh. Banyak di antara mereka sering seenaknya sendiri panta menghiraukan traffic light, ada yang suka berhenti mendadak tanpa menghiraukan kanan kirinya, yang ada bersikap egois akan kebutuhan sendiri sehingga ingin sampai tujuan tanpa hambatan.”
Pewawancara : “Wah, tentunya hal demikian itu dapat memunculkan bahaya yang besar. Bukankah begitu pak ?”
Narasumber : “Ya, tentu saja. Padalah bila mereka menyadari bahaya itu bukan saja bagi orang lain tetapi bisa juga bagi dirinya sendiri.”
Hal-hal penting yang disampaikan narasumber dalam wawancara merupakan pokok-pokok informasi yang terdapat dalam proses wawancara tersebut. Tidak semua yang disampaikan narasumber merupakan hal-hal yang bersifat penting. Hal ini dikarenakan terkadang dalam proses wawancara seorang pewawancara menyelipkan pertanyaan-pertanyaan ringan yang tidak bersifat substansi sebagai selingan dalam wawancara. Dalam hal ini, pokok-pokok informasi yang disampaikan narasumber biasanya merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan perihal yang dibidangi narasumber serta tema yang dibicarakan.
Untuk memperoleh hal-hal penting dari wawancara, kita bisa mencarinya dengan menentukan kalimat utama dari setiap jawaban yang diberikan oleh narasumber. Selain itu, kita juga bisa menggunakan rumus 5W + 1H yaitu what (apa), who (siapa), where (di mana), when (kapan), why (mengapa), dan how (bagaimana).
Contoh :
Dengarkan pembacaan teks wawancara berikut !
Pewawancara : “Menurut pengamatan Bapak, bagaimanakan tingkat kesadaran pengguna jalan raya dalam menaati peraturan-peraturan yang ada ?”
Narasumber : “Tampaknya tingkat kedisiplinan para pengguna jalan di sini belum bisa dikatakan patuh. Banyak di antara mereka sering seenaknya sendiri panta menghiraukan traffic light, ada yang suka berhenti mendadak tanpa menghiraukan kanan kirinya, yang ada bersikap egois akan kebutuhan sendiri sehingga ingin sampai tujuan tanpa hambatan.”
Pewawancara : “Wah, tentunya hal demikian itu dapat memunculkan bahaya yang besar. Bukankah begitu pak ?”
Narasumber : “Ya, tentu saja. Padalah bila mereka menyadari bahaya itu bukan saja bagi orang lain tetapi bisa juga bagi dirinya sendiri.”
BERTELEPON dan MEMBACA INTENSIF BUKU BIOGRAFI
A. BERTELEPON
Telepon berarti pesawat dengan listrik dan kawat untuk bercakap-cakap antara dua orang yang berjauhan tempatnya atau percakapan yang disampaikan melalui pesawat. Telepon merupakan alat komunikasi yang cukup efektif dalam menghubungi seseorang untuk memperoleh atau mengabarkan berita. Pada umumnya, telepon digunakan agar mempermudah hubungan atau komunikasi, walaupun tempatnya berjauhan.
Bertelepon berarti kamu berhadapan dengan orang lain walaupun tidak secara langsung bertatap muka. Untuk menghemat biaya bertelepon, kamu harus menggunakan kalimat efektif dan harus menghargai lawan bicara dengan cara menjaga sopan santun. Meskipun dalam bertelepon tidak saling bertatap muka, bahasa yang santun wajib digunakan. Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat dan jelas. Singkat artinya menggunakan kosakata secara hemat. Sedangkan jelas artinya tidak menimbulkan penafsiran ganda.
Berikut ini tata cara bertelepon yang baik.
1. Ucapkan salam pembuka.
2. Sebutkan nama dan tujuan kita menelepon.
3. Lakukan dengan kata-kata hemat tapi jelas dan mudah dipahami.
4. Gunakan bahasa yang santun.
5. Akhiri pembicaraan dengan ucapan terima kasih dan salam.
Contoh :
Guru : “Hallo, selamat pagi!”
Siswa : “Selamat pagi, dapatkah saya berbicara dengan Pak Surya?”
Guru : “Iya saya sendiri. Ini siapa? Ada keperluan apa?”
Siswa : “Saya Willy siswa kelas 7B, Pak. Karena ayah dan ibu saya sakit, saya ijin tidak masuk sekolah.”
Guru : “Oh, begitu. Baiklah, semoga orang tuamu cepat sembuh.”
Siswa : “Terima kasih pak. Selamat pagi.”
Guru : “Selamat pagi.”
B. MEMBACA INTENSIF BUKU BIOGRAFI
Pernahkan kamu membaca biografi seorang tokoh terkenal? Hal-hal apa saja yang dituliskan dalam biografi tersebut?
Biografi merupakan catatan riwayat hidup seorang tokoh, seperti negarawan, ilmuwan, sastrawan, seniman, dan pengusaha. Kamu dapat membaca biografi yang menguraikan riwayat hidup seseorang tersebut agar dapat mengambil pelajaran penting dari kehidupan tokoh yang bersangkutan.
Membaca intensif merupakan cara membaca yang dilakukan secara saksama terhadap rincian-rincian suatu teks atau bacaan. Di dalam sebuah bacaan terdiri atas beberapa paragraf. Paragraf-paragraf tersebut saling mendukung dalam menjelaskan satu tema. Dalam sebuah paragraf biasanya terdapat satu gagasan utama dan beberapa gagasan penjelas. Gagasan utama adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan paragraf. Sedangkan gagasan penjelas adalah gagasan yang perannya menjelaskan gagasan utama.
Telepon berarti pesawat dengan listrik dan kawat untuk bercakap-cakap antara dua orang yang berjauhan tempatnya atau percakapan yang disampaikan melalui pesawat. Telepon merupakan alat komunikasi yang cukup efektif dalam menghubungi seseorang untuk memperoleh atau mengabarkan berita. Pada umumnya, telepon digunakan agar mempermudah hubungan atau komunikasi, walaupun tempatnya berjauhan.
Bertelepon berarti kamu berhadapan dengan orang lain walaupun tidak secara langsung bertatap muka. Untuk menghemat biaya bertelepon, kamu harus menggunakan kalimat efektif dan harus menghargai lawan bicara dengan cara menjaga sopan santun. Meskipun dalam bertelepon tidak saling bertatap muka, bahasa yang santun wajib digunakan. Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat dan jelas. Singkat artinya menggunakan kosakata secara hemat. Sedangkan jelas artinya tidak menimbulkan penafsiran ganda.
Berikut ini tata cara bertelepon yang baik.
1. Ucapkan salam pembuka.
2. Sebutkan nama dan tujuan kita menelepon.
3. Lakukan dengan kata-kata hemat tapi jelas dan mudah dipahami.
4. Gunakan bahasa yang santun.
5. Akhiri pembicaraan dengan ucapan terima kasih dan salam.
Contoh :
Guru : “Hallo, selamat pagi!”
Siswa : “Selamat pagi, dapatkah saya berbicara dengan Pak Surya?”
Guru : “Iya saya sendiri. Ini siapa? Ada keperluan apa?”
Siswa : “Saya Willy siswa kelas 7B, Pak. Karena ayah dan ibu saya sakit, saya ijin tidak masuk sekolah.”
Guru : “Oh, begitu. Baiklah, semoga orang tuamu cepat sembuh.”
Siswa : “Terima kasih pak. Selamat pagi.”
Guru : “Selamat pagi.”
B. MEMBACA INTENSIF BUKU BIOGRAFI
Pernahkan kamu membaca biografi seorang tokoh terkenal? Hal-hal apa saja yang dituliskan dalam biografi tersebut?
Biografi merupakan catatan riwayat hidup seorang tokoh, seperti negarawan, ilmuwan, sastrawan, seniman, dan pengusaha. Kamu dapat membaca biografi yang menguraikan riwayat hidup seseorang tersebut agar dapat mengambil pelajaran penting dari kehidupan tokoh yang bersangkutan.
Membaca intensif merupakan cara membaca yang dilakukan secara saksama terhadap rincian-rincian suatu teks atau bacaan. Di dalam sebuah bacaan terdiri atas beberapa paragraf. Paragraf-paragraf tersebut saling mendukung dalam menjelaskan satu tema. Dalam sebuah paragraf biasanya terdapat satu gagasan utama dan beberapa gagasan penjelas. Gagasan utama adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan paragraf. Sedangkan gagasan penjelas adalah gagasan yang perannya menjelaskan gagasan utama.
karya sastra
Karya sastra adalah hasil cipta,rasa, dan karsa
manusia yang berwujud seni
Contoh karya sastra: -Puisi
-Prosa
(karangan yang berbentuk cerita)
-drama
Puisi: -Puisi lama
-Puisi baru
Puisi lama: -Pantun
-Syair
Macam-macam puisi baru:
1. Balada
puisi berisi kisah/cerita
2. Himne
puisi pujaan untuk Tuhan,tanah air, dan pahlawan
3. Ode
puisi sanjungan untuk orang yang berjasa
4. Epigram
puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup
5. Romance
berisi luapan perasaan cinta kasih
6. Elegi
berisi ratap tangis/kesedihan
7. Satire
berisi sindiran/kritik
ciri-ciri pantun:
-drama
Puisi: -Puisi lama
-Puisi baru
Puisi lama: -Pantun
-Syair
Macam-macam puisi baru:
1. Balada
puisi berisi kisah/cerita
2. Himne
puisi pujaan untuk Tuhan,tanah air, dan pahlawan
3. Ode
puisi sanjungan untuk orang yang berjasa
4. Epigram
puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup
5. Romance
berisi luapan perasaan cinta kasih
6. Elegi
berisi ratap tangis/kesedihan
7. Satire
berisi sindiran/kritik
ciri-ciri pantun:
1. Terdiri
dari 4 baris
2. Baris 1
& 2 sampiran
3. Baris 3
& 4 isi
4. Bersajak
a-b-a-b
5. Setiap
baris terdiri dari 8-12 suku kata
pengertian dari cerpen
A.
CERPEN
1.
Pengertian
Cerpen
adalah cerita pendek, maksud pendek disini adalah panjang cerita itu kurang
dari 10.000 kata atau kurang dari 10 halaman selain itu, cerpen hanya
memberikan kesan tungggal yang dominandan memeutuskan diri pada satu tokoh dan
1 situasi.
2.
Unsur – unsur cerpen
Seperti
halnya novel, cerpen memiliki unsure pembentuk dari dalam karya itu sendiri
(intrinsik) dan unsure dari luar karya itu (ekstinsik). Nasib pelaku utama
dalam cerpen tidak mengalami perubahan. Unsure in trinsik cerpen dan novel
meliputi : tema, penokohan, alur, latar, gaya, bahasa, sudut pandang, dan
amanat. Unsure ekstirinsik cerpen dan novel meliputi : kondisi sosial – politik
pengarang, agama / kepercayaan pengarang, hidup pengarang dan aliran seni
pengarang. Dalam bab ini hanya dijelaskan unsure intrinsic.
a)
Tema
Tema
adalah ide pokok cerita ang menjiwai seluruh isi cerita. Tema suatu cerpen dan
novel dapat berupa :
1.
Perlunyaq mencari ilmu untuk bekal
hidup dimasa yang akan dating
2.
Kewajiban menolong sesame
3.
Penderita hidup karena putus cinta
4.
Kesuksesan hidup karena kerja keras
5.
Kekuasaan mengalahkan kebenaran
6.
Perlunya memiliki jiwa patriotism
untuk membangun Negara, dsb
b)
Alur
Alur
adalah jalannya cerita sejak awal sampai akhir. Alur dibedakan menjadi 3 macam :
1.
Alur maju
Adalah
jalannya cerita yang terjadi sesuai urutan waktu kejadian. Atau sejak awal
sampai akhir. (A-2).
2.
Alur mundur
Adanya
jalannnya cerita yang terjadi diakhir cerita lalu ke awal cerita.
3.
Alur campuran
Adalah
jalannya cerita yang terjadi secara tidak berurutan. Bisa dari awal, dari
akhir, atau dari bagian tengah cerita.
Rangkaian
/ tahapan peristiwa dalam cerpen dan novel adalah
1)
Tahap perkenalan (eksposi)
2)
Tahap pemunculan konflik
3)
Tahap peningkatan konflik
(komplikasi)
4)
Tahap puncak konflik (klimas)
5)
Tahap peleraian
6)
Tahap penyelesaian (tesolusi).
c)
Penokohan
Penokohan adalah
panempatan tokoh dan watak tokoh dalam sebuah cerita. Berdasarkan sifat
tokoh, tokoh dibedakan menjadi tokoh protagonis (tokoh yang mewakili ide
pendengar / pembaca atau ang baik), toko antagonis (tokoh penentang protagonis
/ tokoh jahat), dari tokoh tri gonis(tokoh penengah atau netarl.
Berdasarkan perannya dalam cerita, tokoh dibedakan menjadi tokoh
utama, tokoh pembantu, dan tokoh figuran
( pelengkap saja ).
D. latar
Latar ada tiga macam, yaitu tempat, waktu,
dan suasana yang terjadi dalam cerita. Misalnya waktu malam hari tempatnya
dikamar, suasananya gembira, dan sebagainya.
E. gaya bahasa
Gaya bahasa adalah pilihan kata yang
digunakan pengarang dalam bercerita. Termasuk dalam gaya bahasa penggunaan
majas.
F. sudut
pandang
Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam
bercerita. Sudut pandang sama juga dengan kata ganti orang secara umum, sudut
pandang / kata ganti orang dibagi menjadi tiga macam yaitu :
1.)
Kata ganti orang pertama ( orang yang berbicara )
a.
Tunggal → ditandai oleh kata aku< saya< hamba, beta.
b.
Jamak → ditandai oleh kata
kamu.
2.)
Kata ganti orang kedua ( orang yang dibicarakan )
a.
Tunggal → ditandai oleh kata kamu, engkau, saudara, anda, bapak.
b.
Jamak → ditandai oleh kata
kalian
3.)
Kata ganti orang kedua ( orang yang dibicarakan )
a.
Tunggal → ditandai oleh kata ia, dia, beliau, ahmad, siti ( mnama
orang )
b.
Jamak → ditandai oleh kata
mereka tetapi dalam cerita cerpen ( cerpen dan novel ) sudut pandang hanya ada.
1.
Sudung pandang orang pertama, ditandai kata aku, saya, kami
2.
Sudut pandang orang ketiga ditandai kata dia, ia, mereka, nama
orang ( seperti hasan, tuti maria, DSB.)
3.
Sudut pandang pengarang sebagai pencerita / serba tahu, ditandai,
oleh kemampuan pengarang mengetahui seluk beluk kehidupan tokoh, termasuk
segala sifat tokoh, termasuk segala sifat tokoh.
Dalam penggunaanya yang sering
digunakan adalah sudut pandang orang pertama dan orang ketiga.
g. amanat
amanat adalah pesan yang ingin disampaikan
pengarang dalam cerita.
Contoh amanat
antara lain
1)
Janganlah kita merendahkan orang lain, sebab belum tentu kita lebih
baik dari padanya
2)
Rajinlah menabung untuk bekal hari esok
3)
Tuntutlah ilmu agar hidup menjdi mudah
4)
Hormatilah kedua orang tua kita
5)
Berlakulah adil terhadap sesama dan sebagainya.
Langganan:
Postingan (Atom)