Pages

Senin, 14 Oktober 2013

jenis manusia purba


 Asalamualaikum bagi orang beragama islam, dan selamat datang bagi orang selain beragama islam.
Penelitian tentang manusia purba atau fosil manusia sebenarnya merupakan bidang kajian bagian antropologi ragawi, yaitu paleoantropologi. Di Indonesia, fosil manusia purba sebagian besar ditemukan di Jawa. Temuan-temuan di Jawa memiliki arti penting karena berasal dari segala zaman atau lapisan Pleistosen sehingga tampak jelas perkembangan badaniah manusia tersebut.

Manusia pertama yang muncul di bumi ketika zaman Pleistosen dari jenis Pithecanthropus sampai dengan Homo sapiens. Karena lamanya waktu, sisa-sisa manusia itu sudah membatu menjadi fosil. Manusia purba disebut manusia fosil. Berdasarkan temuannya manusia purba di Indonesia digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu jenis Meganthropus, jenis Pithecanthropus, dan jenis Homo.

Dari hasil penelitian dan penggalian, manusia purba di Indonesia ternyata banyak ditemukan di lembah Sungai Bengawan Solo, lembah Sungai Brantas, serta daerah Wajak, Tulungagung. Jadi, pada masa purba manusia hidup di sekitar sungai bahkan menjadi daerah perkampungan sebab menyediakan kehidupan yang melimpah.

Untuk mengetahui keadaan manusia secara biologis di masa purba, kita perlu mengetahui bagaimana dan di mana kedudukan manusia dalam alam dan hubungannya dengan yang lain.

Sistem yang dipergunakan dalam penggolongan makhluk hidup adalah sistem yang berdasarkan evolusi. Evolusi biologis yang berlangsung berjuta tahun tidak meninggalkan bukti secara lengkap dan jelas. Oleh karena itu, harus diadakan pilihan berbagai teori yang dikemukakan banyak ahli. 

Evolusi biologis bukanlah perubahan suatu organisme dari tahapan telur – lahir – dewasa– tua – mati. Evolusi biologis adalah perubahan satu takson menjadi takson lain atau takson lama berubah sedikit. Jadi, sudut pandang evolusi bukanlah individu, tetapi populasi. Darwin pada abad ke-19 mengemukakan teori evolusi biologinya yang cukup terkenal. 

Teori evolusi tersebut mencetuskan pola pikir baru, yaitu bahwa takson itu tidak statis, melainkan dinamis, melalui masa yang panjang, dan semua makhluk hidup ini berkerabat.

Darwin dalam bukunya The Origin of Species mengemukakan teori bahwa spesies yang hidup sekarang ini berasal dari spesies-spesies yang hidup di masa-masa yang silam dan terjadi melalui seleksi alam. Salah satu teori yang banyak diterima adalah evolusi manusia dari Australopithecus melalui Homo erectus ke Homo sapiens

Australopithecus yang berperan dalam hal ini adalah Australopithecus africanus, kemudian melalui Australopithecus habilis (disebut pula Homo habilis). Antara Homo erectus dan Homo sapiens terdapat Homo neaderthalensis, lagi pula telah ada manusia yang lebih umum cirinya dari Neanderthal yang mendekati jenis Homo sapiens. Jika kita membedakan manusia purba dengan Homo sapiens, akan terlihat jelas bahwa:

1. rongga otak manusia purba lebih kecil daripada Homo sapiens,
2. tulang kening manusia purba menonjol ke depan,
3. tulang rahang bawah lurus ke belakang sehingga tak berdagu,
4. tulang rahang manusia purba lebih kuat dan besar, dan
5. manusia purba tidak bertempat tinggal tetap dan selalu berpindah-pindah.

Oleh karena itu, Homo sapiens dianggap sebagai jenis yang paling sempurna yang menjadi nenek moyang manusia dan kemudian menyebar ke seluruh bumi kita ini.

Menurut pakar antropologi Prof. Dr. T. Jacob, manusia purba (manusia yang memfosil) telah punah. Di Indonesia, fosil manusia purba banyak ditemukan di Jawa. Para tokoh peneliti manusia purba, antara lain, Dokter Eugene Dubois yang meneliti di Trinil dan Ny. Selenka yang banyak menemukan fosil hewan dan tumbuhan di zaman Pleistosen Tengah di Jawa. Tokoh lain adalah C. Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald yang meneliti di daerah Ngandong, Ngawi, Mojokerto, dan Sangiran, Sragen (Jawa Tengah).

Adapun fosil-fosil manusia purba yang ditemukan itu sebagai berikut.


di Meganthropus paleojavanicus adalah fosil yang pernah ditemukan Sangiran oleh Von Koenigswald pada tahun 1936 dan 1941, berupa bagian rahang bawah dan tiga buah gigi terdiri atas gigi taring dan dua geraham. Makanan jenis manusia purba ini adalah tumbuhan. Makhluk ini hidup kira-kira 2 juta hingga 1 juta tahun yang lalu. Meganthropus berasal dari lapisan Pleistosen Bawah yang sampai sekarang belum ditemukan perkakasnya.

Ciri dari Meganthropus palaeojavanicus adalah

a. memiliki tulang pipi yang tebal,
b. memiliki otot rahang yang kuat,
c. tidak memiliki dagu,
d. memiliki tonjolan belakang yang tajam,
e. memiliki tulang kening yang menonjol,
f. memiliki perawakan yang tegap,
g. memakan tumbuh-tumbuhan, dan
h hidup berkelompok dan berpindah-pindah.


Pithecanthropus artinya manusia kera. Fosilnya banyak ditemukan di daerah Trinil (Ngawi), Perning daerah Mojokerto, Sangiran (Sragen, Jawa Tengah), dan Kedungbrubus (Madiun, Jawa Timur). Seorang peneliti manusia purba Tjokrohandojo bersama ahli purbakala Duyfjes menemukan fosil tengkorak anak di lapisan Pucangan, yakni pada lapisan Pleistosen Bawah di daerah Kepuhlagen, sebelah utara Perning daerah Mojokerto. 

Mereka memberikan nama jenis Pithecanthropus mojokertensis, yang merupakan jenis Pithecanthropus paling tua. Jenis Pithecanthropus memiliki ciri-ciri tubuh dan kehidupan sebagai berikut.

a. Memiliki rahang bawah yang kuat.
b. Memiliki tulang pipi yang tebal.
c. Keningnya menonjol.
d. Tulang belakang menonjol dan tajam.
e. Tidak berdagu.
f. Perawakannya tegap, mempunyai tempat perlekatan otot tengkuk yang besar dan kuat.
g. Memakan jenis tumbuhan.  

Jenis Pithecanthropus ini paling banyak jenisnya ditemukan di Indonesia.
Ada beberapa jenis Pithecanthropus yang diketahui, antara lain, sebagai berikut.

a. Pithecanthropus erectus (manusia kera berjalan tegak) adalah fosil yang paling terkenal temuan Dr. Eugene Dubois tahun 1890, 1891, dan 1892 di Kedungbrubus (Madiun) dan Trinil (Ngawi). Temuannya berupa rahang bawah, tempurung kepala, tulang paha, serta geraham atas dan bawah. Berdasarkan penelitian para ahli, Pithecanthropus erectus memiliki ciri tubuh sebagai berikut.

1) Berjalan tegak.
2) Volume otaknya melebihi 900 cc.
3) Berbadan tegap dengan alat pengunyah yang kuat.
4) Tinggi badannya sekitar 165 – 170 cm.
5) Berat badannya sekitar 100 kg.
6) Makanannya masih kasar dengan sedikit dikunyah.
7) Hidupnya diperkirakan satu juta sampai setengah juta tahun yang lalu.

 Asalamualaikum for the religion of Islam, and a welcome addition to the Moslem.

Types of Ancient Man in Indonesia

Research on early human or human fossils is actually a field of study of physical anthropology section, namely paleoanthropology. In Indonesia, most hominid fossils found in Java. The findings are important because Java come from all layers of the Pleistocene era or so it seems clear that human physical development.

The first humans appeared on earth when the Pleistocene epoch of species Pithecanthropus up to Homo sapiens. Due to the length of time, the human remains of a petrified fossil. Called human fossils of early humans. Based on the findings of early humans in Indonesia are classified into three types, namely types Meganthropus, species Pithecanthropus and Homo species.

From the research and excavations, ancient humans in Indonesia are mostly found in the Solo River valley, the valley of the Brantas River, as well as regional Wajak, Tulungagung. Thus, in ancient times humans living around the river even to the lush countryside because providing abundant life.

To determine the biological state of men in ancient times, we need to know how and where nature and the place of humanity in relation to the others.

Classification system used in living things is based on the evolution of the system.
Biological evolution that took place millions of years does not leave evidence fully and clearly. Therefore, it must be held that a choice of various theories put forward many experts.

Biological evolution is not a change in an organism from the egg stage - birth - adult-old - died. Biological evolution is a change in one taxon into another taxon or taxa changed little longer. Thus, evolution is not an individual standpoint, but populations. Darwin in the 19th century suggests that the theory of biological evolution is quite famous.

The theory of evolution sparked a new paradigm, namely that the taxon is not static, but dynamic, over a long period, and all the living things were related.

Darwin in The Origin of Species theory suggests that species alive today are from species that live in the times of the past and going through natural selection. One widely accepted theory is that human evolution from Australopithecus through Homo erectus to Homo sapiens.

Australopithecus that play a role in this case is Australopithecus africanus, Australopithecus habilis and then through (also called Homo habilis). Between Homo erectus and Homo sapiens Homo neaderthalensis there, and besides, there has been a more common human characteristic of Neanderthals approaching Homo sapiens species. If we differentiate early humans to Homo sapiens, it would seem clear that:

1. early human brain cavity is smaller than Homo sapiens,

2. ancient human bones protruding forehead forward,

3. lower jaw bone straight back so no chin,

4. ancient human bones stronger jaw and large, and

5. early humans did not live permanently and always on the move.

Therefore, Homo sapiens is considered as the most perfect were the ancestors of humans and then spread to the rest of our planet.

According to anthropologist Prof. Dr.. T. Jacob, early humans (human fossilized) extinct. In Indonesia, many hominid fossils found in Java. The figures of ancient human researchers, among others, Dr. Eugene Dubois who examined at Sandpipers and Ny. Selenka that many find fossils of animals and plants in the Middle Pleistocene in Java. Another character is C. Ter Haar, Oppenoorth, and Von Koenigswald are researching in the area Ngandong, Ngawi, Mojokerto and Sangiran, Sragen (Central Java).

The fossils of early humans found the following.

1. Meganthropus

in Meganthropus paleojavanicus are fossils that have been discovered by Von Koenigswald Sangiran in 1936 and 1941, form part of the lower jaw and three teeth consist of two canines and molars. This type of early human diet is vegetation. This creature lived roughly 2 million to 1 million years ago. Meganthropus derived from the Lower Pleistocene layers which until now has not found his tools.

Is characteristic of Meganthropus palaeojavanicus

a. has a thick cheekbones,

b. has a strong jaw muscles,

c. does not have a chin,

d. has a bulge behind the sharp,

e. has a prominent brow bone,

f. has a well-built physique,

g. eat plants, and

h live in groups and moved around.

2. Pithecanthropus

Pithecanthropus means ape man. Fossils are found in the area Sandpipers (Ngawi), Perning Mojokerto area, Sangiran (Sragen, Central Java), and Kedungbrubus (Madiun, East Java). A researcher with early humans Tjokrohandojo Duyfjes Archaeologists find skull fossil Pucangan child in layers, ie the layers of the Lower Pleistocene in Kepuhlagen area, north Perning Mojokerto area.

They give the name Pithecanthropus mojokertensis type, which is the oldest type of Pithecanthropus. Pithecanthropus type has characteristics as follows body and life.

a. Has a strong lower jaw.

b. Has a thick cheekbones.

c. Prominent forehead.

d. Spine prominent and sharp.

e. No chin.

f. Strapping stature, has an attachment for neck muscles are big and strong.

g. Consuming plant species.

This type of Pithecanthropus most species found in Indonesia.

There are several types of Pithecanthropus is known, among other things, as follows.

a. Pithecanthropus erectus (upright walking ape man) is the most famous fossil findings of Dr. Eugene Dubois in 1890, 1891 and 1892 Kedungbrubus (Madison) and Sandpipers (Ngawi). Findings of the lower jaw, cranium, femur, and upper and lower molars. Based on the research of experts, Pithecanthropus erectus have body characteristics as follows.

1) Walking upright.

2) brain volume exceeding 900 cc.

3) Regulated strapping with a strong chewers.

4) Her height about 165-170 cm.

5) She weighed about 100 kg.

6) The food still rough with a little chew.

7) His life is an estimated one million and a half million years ago.





teknik dasar permainan bola basket 2



Teknik Dasar Permainan Bola Basket


Permainan bola basket diciptakan oleh James A. Naismith pada tahun 1891 di YMCA (Young Man Christian Association) Massachusset, Amerika Serikat. Permainan bola basket awalnya sangat sederhana dan di lakukan untuk mengisi kekosongan waktu istirahat para prajurit Amerika Serikat.
Permainan bola basket di bawa ke Indonesia oleh seorang bangsa Belanda yang bernama Tonny When Dai Wimlatumenten tahun 1948.

Teknik Dasar Permainan Bola Basket


1. Teknik Drible (Menggiring Bola) Teknik dasar drible antara lain: - Drible tinggi, dilakukan dengan tujuan untuk menggiring bola sambil berjalan atau berlari, di lakukan saat jauh dari lawan dan sesegera mungkin masuk ke daerah pertahanan lawan. - Drible rendah, dilakukan dengan tujuan menghindari lawan yang ingin merebut bola, dilakukan dengan cepat untuk mencari celah agar bisa menerobos pertahanan lawan.

 2. Teknik Dasar Passing (operan)
a. Chest Pass adalah operan yang dimulai dari depan dada, di arahkan lurus ke depan dada kawan hal ini dilakukan jika ruang operan terbuka tanpa penghalang lawan.

b. Bounce Pass adalah operan yang dilakukan dengan cara memantulkan bola ke lapangan sebelum ditangkap kawan, hal ini dilakukan pada saat ada lawan yang menghadang di depan.

c. Overhead Pass adalah operan yang dilakukan dari atas kepala, arah bolanya melambung tinggi di atas kepala lawan dan biasanya operan ini dilakukan jauh ke depan.

d. Baseball Pass adalah operan lurus dari samping badan seperti lemparan baseball, operan ini dilakukan dengan satu tangan dan tenaga yang kuat.

e. Under Pass (operan bawah) adalah operan yang dilakukan dari bawah (pinggang), arah bolanya lurus ke arah kawan dan dilakukan dengan jarak dekat.

f. Hook Pass adalah operan kaitan dengan satu tangan yang dimulai dari setinggi pinggang kemudian gerakan seperti pukulan hook atau melengkung ke atas.

3. Shooting (menembak) Menembak adalah memasukan bola basket ke dalam ring lawan, dengan tujuan untuk mendapatkan angka/point. ada bermacam-macam shooting yaitu:

- Menembak diam di tempat (set shoot) dengan satu tangan.
- Menembak diam di tempat dengan dua tangan.
- Menembak sambil melompat (jump shoot)
- Menembak dimulai dengan gerakan lari, langkah, dan meloncat (Lay up)


4. Pivot Pivot adalah gerakan berputar dengan berporos salah satu kaki, kedua tangan memegang bola dengan tujuan untuk menghindari sergapan lawan yag akan merebut bola. Pivot dapat dilakukan dengan dua cara yaitu gerakan berputar ke arah depan dan gerakan berputar ke arah belakang.

5. Ribound Ribound adalah gerakan melompaat untuk merajah atau menangkap bola yang terpantul dari papan pantul. Ribound dilakukan dengan cara melompat setinggi-tingginya di depan papan pantul dan menangkap serta memasukan kembali bola ke dalam ring basket. Lapangan Permainan Bola Basket

Keterangan:

- Panjang lapangan 26 meter
- Lebar lapangan 14 meter
- Garis tengah lingaran lapangan 3,6 meter
- Tinggi ring Basket 2,90 meter
- Diameter ring basket 0,45 meter
- ukuran papan pantul 1,80 X 1,20 meter

 

Blogger news

Blogroll

About

Nama : Lailatul Istiqomah
e-mail : lailatulistiqomah261@gmail.com
facebook : ronalda
no.hp : 085859364014
alamat : RT 03 RW 94 Dsn wungurejo Desa Sidorejo Kec Rowokangkung Kab Lumajang.